Technopreneur: Menciptakan Lahan Bisnis Yang Menjanjikan di Bidang TI
Oleh2 dari Seminar "Inovasi Teknopreneurship di Bidang Industri Telematika"pada Kamis, 10 Agustus 2006, Pukul : 9:30 -17.30 WIB di Roxy Square.
Sumber: Milis Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia).
Technopreneur:Menciptakan Lahan Bisnis Yang Menjanjikan di Bidang TI
Jakarta, Kemajuan dalam bidang teknologi Informasi menciptakan banyak lahan bisnis yang menjanjikan, sehingga muncul sebuah istilah bernama technopreneur. Kendati istilah ini belum begitu populer di dalam negeri, namun seperti negara-negara maju manapun, technopreneur juga berpotensiuntuk di terapkan di Indonesia. Technopreneur merupakan salah satu bentuk usaha dengan karakteristik yang berbeda dengan kewirausahaan biasa. Technopreneur menggabungkan antara teknologi dan pasar yang akhirnya bermuara pada bisnis. Kehadiran technopreneur sendiri berawal dari munculnya lapangan kerja baru pada periode stagnasi atau krisis. Bukan oleh perusahaan besar, tapi oleh usaha kecil dan menengah.
Mengutip The Economist, di Amerika Serikat pada1960 hingga 1980, ada sekitar 600 ribu perusahaan baru berdiri setiap tahun. Bahkan, laju pertumbuhan mereka tiga kali lebih tinggi ketimbang pertumbuhanperusahaan besar dari kelompok Fortune 500. Walaupun berdiri dari usaha kecil dan menengah, technopreneur dinilai sebagai individu atau kelompok orang yang memulai atau mendirikan usahasendiri dengan ciri-ciri seperti mampu menciptakan sesuatu yang baru,berbeda, dan mampu mengubah nilai-nilai. Selain itu, mereka juga berusaha mencari perubahan, merespons, dan memanfaatkannya sebagai peluang. Ciri-cirilain dari technopreneur adalah mengandalkan inovasi selain kemampuanmenggabungkan kemampuan berwirausahaan dan manajemen wirausaha.
Peluang yang besar serta ciri kebanyakan generasi muda Indonesia yang mampumengembangkan inovasi, menjadi alasan bagi Departemen Komunikasi dan Informasi, Universitas Budi Luhur dan Majalah Biskom untuk menyelenggarakanseminar sehari bertema "Inovasi Teknopreneurship di Bidang Industri Telematika" pada tanggal 10 Agustus 2006 di Roxy Square Lantai 2, Ruang Diamond Hall, Kyai Tapa No. 1 Jakarta Barat.
Seminar berskala nasional ini dibagi dalam 3 sesi dengan pembicara pada sesi pertama Teddy Sukardi (Ketua FTII) dan Ir. Amir Sambodo (Komisaris Utama PT.Krakatau Steel) dengan moderator Ir. Wendi Usino Msc (Wakil Rektor Bidang Akademik, Universitas Budi Luhur). Sesi kedua dengan pembicara Prof. Dr.Ahmad M. Ramli SH, MH (Staf Ahli Menteri Komunikasi & Informatika Bidang Hukum, Cyberlaws dan perkembangannya), Dr. Onno W Purbo (Praktisi TI & anggota IDRC/CIDA Pan Asia Network) serta Dr. Moedjiono Msc (Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan Digital Depkominfo),sebagai moderator.
Sedangkan sesi ketiga menampilkan Goh Seow Hiong (BSAAsia Pacific) dan Barney Yiu (Business Development Manager for Asia PacificRegion Microsoft Operations Pte, Ltd) sebagai pembicara, serta Dr. Ir.Richardus Eko Indrajit MSc MBA (Direktur Utama STIMIK Perbanas) sebagai moderator.Acara yang akan dibuka oleh Prof. Dr. Tb. Ronny R. Nitibaskara (Rektor Universitas Budi Luhur) dan akan ada kata sambutan dari Dr. Sofyan Djalil(Menteri Komunikasi dan Informatika) ini juga membuka Diskusi Panel "Keterlibatan Generasi Muda di Industri Telematika" dengan Dr. Onno W Purbo sebagai moderator serta Bona Simanjuntak, Rusmanto, Prihantoosa dan Frans Thamura sebagai panelis.
Dengan mengikuti seminar ini, maka peserta akan mendapatkan pengetahuantentang pemahaman situasi kebijakan dan regulasi yang diperlukan oleh setiap praktisi TI dan benih-benih pemikiran sumber daya manusia Indonesia yangcemerlang dalam bidang pengembangan industri telematika baik di bidang perangkat keras maupun perangkat lunak.
"Kami berharap, peserta memperoleh gambaran teknik penetrasi dan pembentukan pasar TI di Indonesia. Inovasi dan kreativitas yang berbentuk entrepreneur ataupun technopreneur bidang teknologi telematika yang perlu ditumbuh kembangkan untuk menciptakan industri Telematika yang kondusif, aman dan legal," Seseorang yang memulai bisnis berbasis pada inovasi teknologi atau technopreneur harus memiliki sejumlah sikap pendukung diantaranya memiliki keinginan kuat untuk mengejar prestasi, memiliki kemampuan konseptual, dan kekuatan memecahkan masalah yang tinggi. Selain itu, mereka juga harus memiliki wawasan dan cara pikir yang luas, percaya diri tinggi dan toleran,berani mengambil risiko, realistis, punya kemampuan interpersonal, dan mampu menahan emosi.
Bagi mereka yang berminat melirik teknologi sebagai lahan bisnis, disarankan agar selalu mau memahami mitra kerja mereka, mengenali kebutuhan klien,menerapkan model AIDA (awareness, interest, decision, and action), dan melakukan ini secara berkesinambungan.Target peserta seminar "Inovasi Technopreneurship di Bidang Industri Telematika" ini adalah mereka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang penerapan aplikasi teknologi informatika di dunia usaha serta memahami aspek hukumnya, dan peluang-peluang yang mungkin tercipta dengan mengembangkan kreativitas, strategi dan inovasi terhadap perkembangan teknologi informatika, sehingga terbentuklah suatu dunia usaha berbasiskan teknologi.
Beberapa jenis profesi yang cocok menjadi peserta seminar antara lain:Instansi Pemerintah, Akademisi (Dosen, Guru, Mahasiswa, Siswa), Aktifis jurnalis sekolah/kampus, serta Eksekutif dan Profesional bidang TI. Bagi Majalah BISKOM, seminar ini merupakan seminar kelima yang pernah kamiselenggarakan. Sebelumnya, BISKOM telah menyelenggarakan acara TI, seperti seminar "Hacking & Network Security Bersama Onno W Purbo" di Roxy Square Jakarta, pada tanggal 25 Oktober 2005.
Di tempat yang sama, Majalah BISKOM juga menggelar seminar "Rekayasa Foto di Era Teknologi Informasi" denganpembicara Andi S. Boediman (Pakar Rekayasa Foto) dan KRMT. Roy Suryo (PakarMultimedia) pada 4 Februari 2006 serta seminar "Kiat Menulis dan StrategiBisnis Penulis TI" dengan pembicara Joko I. Mumpuni (Direktur Penerbitan -Penerbit Andi), Donny B.U. (Akademisi dan Jurnalis TI) dan Onno W. Purbo (Pakar Internet dan Penulis Buku TI) pada 29 April 2006.
Seminar keempat yang BISKOM selenggarakan bertema "Teknologi VoIP", sebuah seminar kemanusiaan dan kepedulian terhadap korban gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tanggal pada tanggal 9 Juni 2006 di Istora Gelora BungKarno, Jakarta.
Keempat seminar tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa, dengan masing-masing seminar mendapatkan jumlah peserta 568 orang, 456 orang pada seminar kedua, 571 orang pada seminar ketiga dan 352 pada seminar keempat.Pada event kelima ini, BISKOM menggandeng kerjasama dengan beberapa vendor besar seperti Acer dan Asus Notebook-Masterdata (sponsor Gold), Belkin, Dyandra, ECS, Gigabyte, IBM, ICA, IGOS, Indosat, Microsoft, Mugen, MSI, MVM,Oracle, Relion, Sony dan Verbatim (Sponsor Silver). Dukungan penuh juga diberikan oleh mitra pemerintahan, media dan institusi lainnya seperti Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Hukum dan HAM RI- Direktorat Jendral HKI, Kementerian Riset dan Teknologi, Business SoftwareAlliance (BSA), Detikinet, Ferderasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII),IT Center - Roxy Square serta ICT Centre. Ditulis oleh Redaksi Majalah BISKOM.
Tuesday, August 15, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment