Buka Bersama dengan Presiden SBY di Kediamannya di Cikeas
Alhamdulillah pada hari Kamis, 12 Okt lalu berkesempatan hadir dalam acara berbuka puasa bersama dan bersilahturahmi atas undangan Bapak Presiden SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Cibubur.
Acara tersebut dihadiri oleh 2 orang menteri yaitu Menteri Pariwisata, Jero Wacik dan Menteri PAN, Taufiq Effendi.
Para undangan adalah dari ormas-ormas yang dibawah binaan Bapak Presiden SBY (ormas yang membantu saat beliau berkampanye) yaitu Partai Demokrat lengkap dengan para pengurus DPP dan Anggota Fraksi PD DPR RI, Majelis Dzikir SBY Nurussalam, Gerakan Indonesia Bersatu, Barnas, dll. Tokoh-tokoh yang hadir yang saya kenal adalah Adjie Masaid, Qomar, Setiawan Djodi, Andi Mallarangeng dll. Hadirin sekitar 300 orang.
Saya sendiri hadir karena aktif di Majelis Dzikir tersebut. Di Majelis ini kegiatan rutinnya adalah tiap malam Jumat mengadakan pengajian dan dzikir bersama di Masjid Baiturrahim Istana Merdeka.
Bagi saya ini adalah kali ketiga bertemu dengan SBY bersama Majelis Dzikir. Sebelumnya saat menikahkan putranya dan selamatan renovasi Istana Merdeka.
Setiap kali acara ini seperti ini digelar SBY mengganggap kami adalah keluarga besarnya.
Sehingga pada acara tersebut tidak kental dengan protokeler kepresidenan karena undangan yang dikeluarkan atas nama pribadi bukan kepresidenan.
Dan pada acara tersebut seperti biasa SBY menyampaikan sambutannya namun beliau selalu menyebutnya sebagai ajang kangen dan curhat kepada keluarga besarnya.
Saat curhat tersebut beliau selalu menceritakan aktifitas dan progress dari tugas negaranya.
Suasana yang akrab dan kental kekeluargaan (kita makan bersama dengan gaya lesehan di karpet di pendopo rumahnya), beliau dengan antusias menjawab isu-isu yang dilemparkan oleh para hadirin malahan beliau selalu bertanya, "ayo apa lagi?" seperti menodong kami untuk bertanya.
Isu-isu yang beliau jawab atas pertanyaan hadirin mulai dari kasus Munir, Penegakan hukum, Asap Malaysia, Perdagangan PSK ke negara tetangga, LUSI (Lumpur Sidoardjo), Reshuffle Kabinet, Masalah Para Kades, Hadiah Nobel, Beras Import dll. Beliau jawab dengan apa adanya, lebih terbuka, beda jika beliau ditengah forum yang formal dalam gaya penyampaiannya.
Yang saya berkesan adalah beliau berpesan bahwa untuk melawan musuh besar bangsa ini yaitu Kemiskinan, Pengangguran, Korupsi dll, kita harus bekerja keras siang malam, jangan malas-malas, take double action. Beliau menekankan bahwa untuk menumbuhkan pergerakan ekonomi yang lebih baik salah satunya adalah meningkat sektor riil dan UKM yang sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang luas. Dan beliau ingin sektor pertanian menjadi sektor utama guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya saat ini para petani kita masih berjalan ditempat, kasihan, karena para petani tidak didorong untuk maju, dan hanya para pebisnis dibidang agrobisnis yang merasakan hasilnya.
Dan yang membuat beliau kecewa adalah media kita yang terlalu besar porsi menampilkan berita-berita yang negatif (kriminal dll) sedangkan berita-berita positif dari bangsa ini malah disimpan dilaci. Beliau sangat mendukung kebebasan pers namun buatlah yang seimbang agar membantu menciptakan iklim investasi yang baik. Karena beliau pernah ditelpon langsung oleh PM negara tetangga yang menanyakan hal ini. Para investor masih mengganggap Indonesia masih menyeramkan karena berita-berita yang ada di media kita.
Senang, terharu dan bangga mendengar curhatan-curhatan beliau. Beliau diakhir pembicaraannya, memohon kepada kita untuk saling mendoakan untuk terus menumbuhkan pembangunan bangsa yang lebih baik.
Yes, Mr. President kami siap mendoakan dan mendukung Anda.
Saya lampirkan dibawah ini hasil jepretan saya di Cikeas.
Salam,
Iim Rusyamsi
Acara tersebut dihadiri oleh 2 orang menteri yaitu Menteri Pariwisata, Jero Wacik dan Menteri PAN, Taufiq Effendi.
Para undangan adalah dari ormas-ormas yang dibawah binaan Bapak Presiden SBY (ormas yang membantu saat beliau berkampanye) yaitu Partai Demokrat lengkap dengan para pengurus DPP dan Anggota Fraksi PD DPR RI, Majelis Dzikir SBY Nurussalam, Gerakan Indonesia Bersatu, Barnas, dll. Tokoh-tokoh yang hadir yang saya kenal adalah Adjie Masaid, Qomar, Setiawan Djodi, Andi Mallarangeng dll. Hadirin sekitar 300 orang.
Saya sendiri hadir karena aktif di Majelis Dzikir tersebut. Di Majelis ini kegiatan rutinnya adalah tiap malam Jumat mengadakan pengajian dan dzikir bersama di Masjid Baiturrahim Istana Merdeka.
Bagi saya ini adalah kali ketiga bertemu dengan SBY bersama Majelis Dzikir. Sebelumnya saat menikahkan putranya dan selamatan renovasi Istana Merdeka.
Setiap kali acara ini seperti ini digelar SBY mengganggap kami adalah keluarga besarnya.
Sehingga pada acara tersebut tidak kental dengan protokeler kepresidenan karena undangan yang dikeluarkan atas nama pribadi bukan kepresidenan.
Dan pada acara tersebut seperti biasa SBY menyampaikan sambutannya namun beliau selalu menyebutnya sebagai ajang kangen dan curhat kepada keluarga besarnya.
Saat curhat tersebut beliau selalu menceritakan aktifitas dan progress dari tugas negaranya.
Suasana yang akrab dan kental kekeluargaan (kita makan bersama dengan gaya lesehan di karpet di pendopo rumahnya), beliau dengan antusias menjawab isu-isu yang dilemparkan oleh para hadirin malahan beliau selalu bertanya, "ayo apa lagi?" seperti menodong kami untuk bertanya.
Isu-isu yang beliau jawab atas pertanyaan hadirin mulai dari kasus Munir, Penegakan hukum, Asap Malaysia, Perdagangan PSK ke negara tetangga, LUSI (Lumpur Sidoardjo), Reshuffle Kabinet, Masalah Para Kades, Hadiah Nobel, Beras Import dll. Beliau jawab dengan apa adanya, lebih terbuka, beda jika beliau ditengah forum yang formal dalam gaya penyampaiannya.
Yang saya berkesan adalah beliau berpesan bahwa untuk melawan musuh besar bangsa ini yaitu Kemiskinan, Pengangguran, Korupsi dll, kita harus bekerja keras siang malam, jangan malas-malas, take double action. Beliau menekankan bahwa untuk menumbuhkan pergerakan ekonomi yang lebih baik salah satunya adalah meningkat sektor riil dan UKM yang sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang luas. Dan beliau ingin sektor pertanian menjadi sektor utama guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya saat ini para petani kita masih berjalan ditempat, kasihan, karena para petani tidak didorong untuk maju, dan hanya para pebisnis dibidang agrobisnis yang merasakan hasilnya.
Dan yang membuat beliau kecewa adalah media kita yang terlalu besar porsi menampilkan berita-berita yang negatif (kriminal dll) sedangkan berita-berita positif dari bangsa ini malah disimpan dilaci. Beliau sangat mendukung kebebasan pers namun buatlah yang seimbang agar membantu menciptakan iklim investasi yang baik. Karena beliau pernah ditelpon langsung oleh PM negara tetangga yang menanyakan hal ini. Para investor masih mengganggap Indonesia masih menyeramkan karena berita-berita yang ada di media kita.
Senang, terharu dan bangga mendengar curhatan-curhatan beliau. Beliau diakhir pembicaraannya, memohon kepada kita untuk saling mendoakan untuk terus menumbuhkan pembangunan bangsa yang lebih baik.
Yes, Mr. President kami siap mendoakan dan mendukung Anda.
Saya lampirkan dibawah ini hasil jepretan saya di Cikeas.
Salam,
Iim Rusyamsi
Bapak Presiden SBY dan Ibu saat berbuka puasa sambil bersilahturahmi dengan para tamu.
Saya bersama para jamaah di kediaman SBY - Cikeas
Bapak Presiden saat menyampaikan sambutan dengan hangat dan sangat akrab.
Saya usai berjabat tangan dengan Bapak dan Ibu SBY.
Untuk foto yang lebih baiknya akan diberikan oleh kesekretariatan presden nanti.
Saya bersama Menteri Pariwisata, Bapak Jero Wacik.
Saya bersama Setiawan Djodi
Bapak Presiden saat menyampaikan sambutan dengan hangat dan sangat akrab.
Saya usai berjabat tangan dengan Bapak dan Ibu SBY.
Untuk foto yang lebih baiknya akan diberikan oleh kesekretariatan presden nanti.
Saya bersama Menteri Pariwisata, Bapak Jero Wacik.
Saya bersama Setiawan Djodi
No comments:
Post a Comment