Sharing Talkshow Entrepreneurship dengan CT
Sekedar sharing hasil Talkshow Entrepreneurship dalam rangka HUT SMA 1 Budi Utomo Jakarta pada tanggal 13 Maret 2007. Talkshow kali ini bertajuk “Road To Success : Chaerul Tanjung”.
Kebetulan Bang Chaerul Tanjung “CT” (Angkatan 81) adalah Ketua Umum Ikatan Alumni Boedoet (IKABOEDOET) dan talkshow itu juga sekaligus peringatan HUT Boedoet yang ke-62 dan sekalian reunian para alumni. Talkshow yang dipandu oleh Mbak Ayu Dyah Pasha (Angkatan 82) diadakan di Aula Sekolah dan tertutup hanya untuk Alumni yang berbayar (sekitar 100 orang). Talkshow pun dihadiri oleh Bang Adang Dorodjatun (Angkatan 86) yang juga calon Gubernur DKI.
Talkshow dimulai dengan pemutaran slide video profile CT sejak lahir hingga kuliah. Dilanjutkan dengan cerita dari CT mulai dari aktifitas beliau di sekolah hingga perjalanan bisnisnya. Di sekolah, ia ceritakan bahwa ia bukanlah siswa yang berprestasi dan tidak terlalu aktif di kegiatan sekolah.
Saat duduk di bangku SMA ia senang membaca kisah-kisah aktifis kampus kala itu. Maka ia pun bercita-cita ingin aktif di kegiatan kampus dan bercita-cita ingin menjadi ketua Dewan Mahasiswa. Lalu ia pun mempunyai impian harus masuk UI atau ITB. Pilihan pertama adalah masuk salah satu jurusan teknik di ITB dan kedua adalah masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi di UI. Dan pilihan kedualah yang akhirnya ia dapati. Motivasi ia sebenarnya bukanlah karena ingin dokter dari UI namun adalah ingin menjadi aktifis kampus. Dan hal ini yang ia maksud sebagai bersiasat untuk memilih untuk bisa survive dalam hidup.
CT ternyata dari keluarga yang seadanya, saat ia harus membayar uang kuliah sebesar Rp. 75.000,- ibunya harus menggadaikan kain halusnya di Pegadaian. Nah dimulailah babak bisnis ia. Ia tidak bisa menerima keadaan tersebut dan ingin sekali merubah keadaan tersebut sehingga ia ingin sekali mempunyai penghasilan untuk membiayai kuliahnya. Menurutnya kondisi sulit tersebut sehingga menimbulkan kreatifitas dan inisiatif juga adanya energi karena keterpaksaan.
Ia pun menjadi Ketua Dewan Mahasiswa untuk fakultasnya, terkait dengan perjalanan bisnisnya, dari akitifitas-aktifitas dikampusnyalah maka ia mendapatkan celah bisnis. Rupiah pertama yang ia raih adalah saat menjual kaos kepanitian dengan keuntungan Rp. 15.000,-. Dan kemudian diikuti dengan berbisnis menjual buku-buku, berbisnis fotocopy di kampus. Menurutnya, mencetak seratus ribu pertama lebih susah dibanding mencetak seratus juta kedua.
Bisnis menurutnya : “It’s very simple” (ini kata-kata yang sering ia ucapkan pada talkshow tersebut). Kunci utamanya adalah kreatifitas dan innovasi. Tips darinya untuk memulai berbisnis adalah mulailah dengan secara informal, menjalankannya sendiri dan ber-networking. Hingga akhirnya ia mempunyai toko pertama yaitu toko alat kesehatan di Senen saat masih kuliah (tahun 1984), bengkel mobil hingga pabrik sepatu dan pabrik-pabrik lainnya. Dan sekarang bisnisnya seperti Bank Mega, TransTV, Trans7 dan Bandung Supermall.
Talkshow yang dimeriahkan dengan tanya jawab dan business cliniq tersebut dihadiri juga oleh senior kita, Valentino Dinsi (angkatan 91) yang meraih kesempatan pertama untuk bertanya dan pada kesempatan itu ia memberikan kumpulan buku-buku ciptaannya kepada CT. Saya pun berkesempatan bertanya pada sesi tersebut.
Terakhir ia mengungkapkan VISI 2030 : Indonesia masuk 5 besar kekuatan ekonomi global. Menurutnya kita semua harus mempunyai visi yang besar. Langkahnya, menurutnya, adalah Pekerja, Pelaku Bisnis, dan Birokrat harus mampu bersaing dalam era global. Visi ini ia ungkapkan kepada Presiden SBY dan benar saat tanggal 22 Maret lalu, Presiden mencanangkan visi tersebut.
Berikut cuplikannya yang saya ambil dari salah satu media :
"JAKARTA (Suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optimistis, 23 tahun mendatang (2030) perekonomian Indonesia bangkit dan masuk lima besar kekuatan ekonomi global. Bersamaan dengan itu, 30 perusahaan nasional akan masuk dalam daftar Fortune 500.
"Jangan malu bermimpi. Bangsa besar adalah bangsa yang mampu mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan," kata Presiden saat meluncurkan buku Kerangka Dasar Visi Indonesia 2030 yang juga dihadiri Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3).
Visi ini dirangkum oleh Yayasan Indonesia Forum (YIF) yang diketuai Chairul Tanjung yang juga pimpinan Para Group. Visi Indonesia 2030 ditopang oleh empat pencapaian utama, yaitu pengelolaan kekayaan alam yang berkelanjutan, mendorong Indonesia masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan perkapita 18.000 dolar AS per tahun, perwujudan kualitas hidup modern yang merata, serta mengantarkan sedikitnya 30 perusahaan Indonesia dalam daftar "Fortune 500 Companies"."
Di komunitas Tangan Diatas (TDA) pada saat seminar The Luck Factor bersama Pak Ahmad Faiz Zainuddin(SEFT), 15 Maret 2007, kita pernah sama-sama canangkan tahun 2020 Indonesia bebas dari Kemiskinan. Dengan langkah yaitu Bersyukur, Berbagi dan Meningkatkan Diri. Mudah-mudahan TDA akan mempercepat VISI 2030 dari Bang Chaerul tersebut.
Yang membedakan talkshow diatas dengan talkshow-talkshow TDA adalah tidak adanya "To Do Action" diakhir acara ... :D -no challenge-
Bravo TDA, yang telah menciptakan banyak pelaku bisnis...
Salam Fuuntastic,
Iim Rusyamsi (Angkatan 92)
www.iimrusyamsi.com
No comments:
Post a Comment