Tuesday, October 23, 2007

Mudik ke Kuningan

Pada tanggal 16-17 Oktober lalu, saya berserta keluarga berkesempatan mudik ke Kuningan Jawa Barat. Sebenarnya bukanlah hal yang rutin kami mudik berlebaran. Setiap tahun kami berlebaran di Jakarta, karena ibu saya dan mertua saya menetap di Jakarta. Namun pada tahun ini ibu saya berlebaran di Kuningan, di desa kelahirannya. Saya pun menyusul ke sana untuk sungkem kepada beliau dan bertemu saudara-saudara kandung saya yang sebagian memang berlebaran di sana menemani ibu saya.

Icha dan Adith bersama nenek uyut, kakek uyut dan eyang (ibu saya, dikursi roda).

Anak-anak kami, Icha dan Adith sangat senang dapat mudik karena mereka senang melihat pegunungan dan suasana desa di kampung halaman kami yang memang dibawah kaki gunung Ciremai. Icha dan Adith merasa senang karena mereka bertemu dengan saudara-saudaranya di kampung, kebetulan istri saya pun berasal dari Kuningan sehingga kami pun berkunjung ke saudara-saudara dari istri saya di sana.

Bunda tercinta bersama Icha dan Adith di Darma Loka.

Walaupun hanya berkesempatan bermalam 1 malam di kampung namun kami merasakan kebersamaan dan indahnya suasana lebaran di kampung. Kami hanya berkesempatan ke tempat rekreasi, Waduk Darma dan Sumber Mata Air - Balong Kramat Darma Loka, yang memang berada di tengah-tengah desa kami, Desa Darma.

Icha dan Adith di balong kramat Darma Loka yang dipenuhi oleh ikan "kramat"

Bocah-bocah desa yang sedang bermain di balong Darma Loka.

Malam harinya, kami berkesempatan jalan-jalan ke Kota Kuningan yang berjarak sekitar 13 KM dari rumah nenek kami. Suasana kota sudah sangat berbeda, sudah penuh dengan tempat rekreasi dan pusat belanja. Salah satu pusat belanja yang kami kunjungi adalah Surya Supermarket, yang di depannya sudah ada Time Zone dan di kelilingi oleh kantor-kantor cabang bank-bank terkemuka. Perkembangan ekonomi yang sangat cepat bila saya perhatikan.

Kami pun sempat nongkrong membeli roti bakar di tempat "gaul" remaja di sana, yaitu di pinggiran jalan Pasar Baru. Di tempat nongkrong ini telah dipenuhi makanan-makanan/jajanan kaki lima khas kota tersebut. Suasananya enak, dingin dan memberikan kenangan.

Tukang Roti Bakar "Bandung", tempat kami nongkrong.

Sebenarnya ke Kuningan saya bisa dibilang sering juga, bisa 4-5 kali dalam setahun. Sebelum puasa pun saya dan istri sempat ke sana, untuk ziarah ke makam ayah saya dan kakek-nenek kami. Dan saya pun ada beberapa kunjungan untuk mengurus beberapa kontrakan / aset orang tua kami.

No comments: