Wednesday, November 28, 2007

Sang Diva yang mencurikah?

Saya ingin berbagi sebuah cerita :


Pada era tahun 80an, seorang anak remaja yang berbakat ingin sekali menjadi seorang penyanyi kondang dan ingin sekali mendapatkan predikat Diva. Untuk mengawali langkah dalam mencapai impiannya tersebut, sang remaja mendatangi seorang artis terkenal yang memang sudah menjadi Diva. Diva ini kebetulan sedang di kota tersebut untuk menjadi juri dalam ajang pemilihan penyanyi favorit.

Sang remaja meminta sang diva untuk melihat dan menilai performancenya dalam menyanyi. Belum genap dua menit, sang diva meminta ia untuk berhenti bernyanyi dan mengatakan bahwa remaja tersebut tidak berbakat menjadi penyanyi dan suaranya pun jelek.

Mendengar penilaian sang diva, remaja tersebut pun langsung pulang.

Dua puluh tahun kemudian, sang remaja yang sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak ini, bekerja sebagai penjaga toko untuk menghidupi keluarganya. Dan secara kebetulan sang Diva yang sudah berusia enampuluhan tahun kembali ke kota tersebut untuk menjadi juri pada perlombaan menyanyi.

Sang remaja tersebut kembali menemui sang diva dan meminta sang diva untuk mengingatnya bahwa saat ia remaja dulu pernah dicap sebagai remaja tak berbakat dan bersuara sumbang. Sang remaja protes dan marah karena penilaian yang hanya melihat ia bernyanyi dalam dua menit, membuat ia berputus asa dan tidak lagi berminat menjadi penyanyi.

Sang diva pun masih teringat. Ia mengatakan bahwa ia mengatakan hal itu kepada semua calon penyanyi yang ia nilai. Menurut sang diva bahwa sang remaja harus yakin dan percaya akan dirinya sendiri jika mempunyai bakat tersebut dan diri kita sendiri yang harus percaya bahwa kita dapat mengejar impian kita sendiri dan pedulikan semua rintangan.

Lalu pulanglah sang remaja tersebut dan menyesali keputusasaannya dulu dan kini ia benar-benar mendidik anak-anaknya agar mempunyai keberanian mengejar impian mereka...

Jadi jagalah impian anda, orang-orang terdekat kita pun dapat mencuri impian kita...

"Mata yang kurang awas akan membatasi penglihatan Anda, pandangan yang kurang "awas" akan membatasi tindakan Anda" (Franklin Field)

Beranikanlah diri Anda untuk bercita-cita tinggi, jangan pedulikan datangnya rintangan yang berupa masalah, keadaan, maupun kondisi tubuh atau sekeliling kita...

Jemputlah komitmen Anda...

No comments: