Romi yang Punya Tekad Mulia
Akhir minggu lalu saya berkesempatan berekreasi dengan keluarga ke Bandung. Karena cerita-cerita dari Pak Roni yang sering bermalam ke Daarut Tauhid (DT) jika ke Bandung maka saya ingin mengikuti jejaknya ke DT. DT yang didirikan oleh Aa Gym pada tahun 1987 adalah kawasan Pesantren yang membina komunitas lokal dari sisi agama dan kewirausahaan.
Yang menarik pada saat menginap di salah satu cottage di dalam kawasan Pesantren tersebut, saat saya berkeliling kawasan pada sekitar jam 20.00, saya bertemu dengan Aa Gym dengan sepedanya dan beliau berhenti menyapa saya dan keluarga dan kami pun sempat berbincang sebentar.
Pada shubuh hari, saya mengikuti sholat shubuh bersama dan tausyiah Aa Gym yang disiarkan secara langsung ke radio MQFM dan Pro2FM Jakarta di Masjid Daarut Taauhid. Dalam tausyiah mengambil tema TEKAD tersebut, Aa Gym menyampaikan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 159 yang artinya : "... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya".
Dalam pengajian tersebut Aa memberikan contoh nyata, beliau berdialog langsung dengan Romi di masjid tersebut. Romi adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang berkebutuhan khusus, beliau (maaf) mempunyai cacat sejak lahir yaitu lumpuh dan sulit berbicara.
Romi mulai bersekolah SD pada saat umur 14 tahun, karena di umur tersebut beliau baru dapat merangkak sehingga dapat keluar ke sekolah.
Nah saat dialog dengan Aa Gym itu dengan suara terbata-bata, Romi menceritakan perjalanannya dari Padang hingga bertemu Aa di Bandung. Awalnya cerita dari Ibu-nya yang memberitahukan ada ustad kondang dari Bandung di TV, lalu Romi terus mengikuti acara-acara Aa Gym di TV. Seketika Romi bertekad ingin bertemu Aa Gym. Dan bermodalkan Rp. 300.000,- uang pinjaman dari tetangga dan ibu-nya, Romi nekad ke Bandung dengan menumpang bus angkutan umum.
Setibanya di DT, Romi tidur di masjid DT dan berjualan asongan disekitar masjid lalu beberapa lama kemudian ia pun diajak bekerja magang di Dompet Peduli Ummat DT. Dan akhirnya ia mendapatkan kios asongan di sebelah rumah Aa Gym dengan bermodalkan dari DPU DT tersebut. Dan Alhamudilllah dari hasil berjualannya kurang dalam 1 tahun ia berhasil menabung sebesar 7 juta rupiah. Dan hasil tabungan tersebut ia bertekad untuk pergi umrah bersama Aa Gym. Dan pada bulan lalu pun ia dapat mewujudkan umrah ke tanah suci.
Di Tanah Suci, Aa menceritakan bahwa rombongan seringkali kehilangan Romi, Romi yang selama di tanah suci menggunakan kursi roda sering berpergian sendiri. Ternyata ia selalu ke masjid Nabawi lebih awal agar ia dapat bersholat jamaah di barisan terdepan, shaf pertama. Ia ungkapkan bahwa ia memang bertekad agar mendapatkan shaf pertama di setiap sholat di tanah suci, dan tekad itu pun selalu dapat ia wujudkan walaupun dengan kondisi beliau. Dan tekad lainnya adalah ia berkeinginan mencium Hajar Aswad, dan hal itu dapat ia capai.
Di akhir dialog Romi diminta oleh Aa Gym untuk memberikan pesan kepada jamaah, nah pesannya sangat menarik, dengan terbata-bata suaranya, ia berkata bahwa ia berkeinginan menjadi seorang pebisnis, ia tidak ingin berkerja untuk orang, ia tidak ingin disuruh oleh bos, ia ingin menjadi bos...wah saya pun kaget juga jamaah lainnya...ternyata TDA sekali Romi...
Romi selamat berjuang....
Tepat pukul 6 pagi, pengajian berakhir dan Aa pun harus berangkat ke Jakarta karena jam 9 mengisi ceramah di Masjid Istiqlal bersama TPI. Dan ternyata Romi mengungkapkan tekadnya lagi ke Aa, yang isinya mohon ijin untuk ikut rombongan Aa Gym ke Jakarta...Aa Gym pun tersenyum, dan mengajaknya ikut.
Yang menarik pada saat menginap di salah satu cottage di dalam kawasan Pesantren tersebut, saat saya berkeliling kawasan pada sekitar jam 20.00, saya bertemu dengan Aa Gym dengan sepedanya dan beliau berhenti menyapa saya dan keluarga dan kami pun sempat berbincang sebentar.
Pada shubuh hari, saya mengikuti sholat shubuh bersama dan tausyiah Aa Gym yang disiarkan secara langsung ke radio MQFM dan Pro2FM Jakarta di Masjid Daarut Taauhid. Dalam tausyiah mengambil tema TEKAD tersebut, Aa Gym menyampaikan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 159 yang artinya : "... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya".
Dalam pengajian tersebut Aa memberikan contoh nyata, beliau berdialog langsung dengan Romi di masjid tersebut. Romi adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang berkebutuhan khusus, beliau (maaf) mempunyai cacat sejak lahir yaitu lumpuh dan sulit berbicara.
Romi mulai bersekolah SD pada saat umur 14 tahun, karena di umur tersebut beliau baru dapat merangkak sehingga dapat keluar ke sekolah.
Nah saat dialog dengan Aa Gym itu dengan suara terbata-bata, Romi menceritakan perjalanannya dari Padang hingga bertemu Aa di Bandung. Awalnya cerita dari Ibu-nya yang memberitahukan ada ustad kondang dari Bandung di TV, lalu Romi terus mengikuti acara-acara Aa Gym di TV. Seketika Romi bertekad ingin bertemu Aa Gym. Dan bermodalkan Rp. 300.000,- uang pinjaman dari tetangga dan ibu-nya, Romi nekad ke Bandung dengan menumpang bus angkutan umum.
Setibanya di DT, Romi tidur di masjid DT dan berjualan asongan disekitar masjid lalu beberapa lama kemudian ia pun diajak bekerja magang di Dompet Peduli Ummat DT. Dan akhirnya ia mendapatkan kios asongan di sebelah rumah Aa Gym dengan bermodalkan dari DPU DT tersebut. Dan Alhamudilllah dari hasil berjualannya kurang dalam 1 tahun ia berhasil menabung sebesar 7 juta rupiah. Dan hasil tabungan tersebut ia bertekad untuk pergi umrah bersama Aa Gym. Dan pada bulan lalu pun ia dapat mewujudkan umrah ke tanah suci.
Di Tanah Suci, Aa menceritakan bahwa rombongan seringkali kehilangan Romi, Romi yang selama di tanah suci menggunakan kursi roda sering berpergian sendiri. Ternyata ia selalu ke masjid Nabawi lebih awal agar ia dapat bersholat jamaah di barisan terdepan, shaf pertama. Ia ungkapkan bahwa ia memang bertekad agar mendapatkan shaf pertama di setiap sholat di tanah suci, dan tekad itu pun selalu dapat ia wujudkan walaupun dengan kondisi beliau. Dan tekad lainnya adalah ia berkeinginan mencium Hajar Aswad, dan hal itu dapat ia capai.
Di akhir dialog Romi diminta oleh Aa Gym untuk memberikan pesan kepada jamaah, nah pesannya sangat menarik, dengan terbata-bata suaranya, ia berkata bahwa ia berkeinginan menjadi seorang pebisnis, ia tidak ingin berkerja untuk orang, ia tidak ingin disuruh oleh bos, ia ingin menjadi bos...wah saya pun kaget juga jamaah lainnya...ternyata TDA sekali Romi...
Romi selamat berjuang....
Tepat pukul 6 pagi, pengajian berakhir dan Aa pun harus berangkat ke Jakarta karena jam 9 mengisi ceramah di Masjid Istiqlal bersama TPI. Dan ternyata Romi mengungkapkan tekadnya lagi ke Aa, yang isinya mohon ijin untuk ikut rombongan Aa Gym ke Jakarta...Aa Gym pun tersenyum, dan mengajaknya ikut.
No comments:
Post a Comment