Monday, November 26, 2007

Kinerja UMKM Masih Lemah dan Majalah WK

Ingat tidak tulisan saya tentang iklan layanan masyarakat Pemerintah Malaysia untuk kredit para UKM, nah hari ini saya baca di harian Kompas ada liputan berjudul "Kinerja UMKM Masih Lemah". Bahwa penurunan porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terhadap total kredit mencerminkan masih lemahnya kinerja sektor riil. Ini bisa mengindikasikan turunnya daya saing UMKM atau perbankan masih enggan mengucurkan kredit untuk UMKM.


Menurut Pak Suryadharma, Menteri Koperasi dan UKM kita, hal tersebut disebabkan :
  1. turunnya penyerapan kredit oleh UMKM mengindikasikan semakin turunnya daya saing produk UMKM Indonesia dibandingkan dengan produk-produk impor. Pelaku usaha kita bersikap menunggu dan melihat perkembangan situasi lebih dulu dalam memasarkan produknya.
  2. ada kemungkinan perbankan menunggu pelaksanaan program penjaminan kredit yang digulirkan pemerintah agar lebih aman dan terjamin pengembaliannnya. Langkah perbankan ini justru menghambat penyaluran kredit ke UMKM dan tidak berpihak pada UMKM.
Saya setuju dengan Pak Menteri bahwa pemerintah khususnya perbankan belum berpihak kepada UMKM. Di harian tersebut tertulis bahwa kucuran kredit UMKM malah dialihkan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pemerintah hanya mentargetkan mengkucurkan kepada 650.000 UMKM padahal menurut Pak Menteri ada jutaan unit. Nah terlihat di pemerintahan ada ketidakkompakan yah...hehehe...

Tapi saya masih optimis dengan perbankan kita, saya membaca majalah Wirausaha dan Keuangan (WK) edisi November ini yang mengulas para UMKM Mandiri yang berhasil mendapatkan dan menjadi binaan Bank Mandiri. Di dalam majalah tersebut juga diulas dukungan Bank Mandiri dalam pengembangan kredit untuk UMKM dan dilengkapi juga kolom konsultasi bisnis dan perbankan yang dikelola oleh Micro Business Group Bank Mandiri secara rutin tiap edisinya.

Saya melihat dari ulasan-ulasan di majalah tersebut menggambarkan mudahnya mendapatkan kredit untuk UMKM dan saya pun sempat masuk ke website Bank Mandiri yang menyebutkan syarat-syarat dan proses kredit untuk UMKM yang sangat mudah tanpa agunan dan memang ditujukan kepada para UMKM yang belum bankable.

Jadi sebenarnya yang perlu dibudayakan adalah sosialisasi dan informasi kepada UMKM tentang adanya kucuran dana untuk mereka. Sehingga akses informasi tentang hal ini sangat mudah mereka dapatkan. Kita lihat saja pemerintah Malaysia yang sampai menayangkan iklan layanan masyarakat di TV-TV sehingga akses informasi tersebut sangat mudah didapat oleh masyarakat. Di kita iklan perbankan lebih mengedepankan produk-produk komersial dan konsumtif.

Terima kasih kepada Majalah WK yang secara rutin mengulas dan memberikan informasi yang lengkap tentang akses perbankan untuk UKMK, dan membantu mempromosikan para UMKM kita, sesuai dengan mottonya : majalah spesifik yang mengulas kewirausahaan.

Ayo kita datangi bank-bank nasional kita...

NB:
Hari ini team saya di The 400 Education Center sedang menjalani inhouse training project yang kami dapatkan, beritanya dapat dibaca di blog partner saya, Pak Agus Ali.

No comments: